05 March 2012

Recalling Memories

Seringkali kita menemukan hal yang membuat kita teringat akan sesuatu atau seseorang. Hal-hal kecil maupun besar yang membuat dunia tiba2 freeze for some minutes and give us time for recalling that memories. Terkadang teringat hal bodoh yang pernah kita lakukan. Terkadang hal-hal indah yang terjadi dengan teman-teman atau mungkin seseorang yang pernah dekat dalam hidup kita. Terkadang hal-hal pahit yang jika bisa meminta, kita memilih untuk menghapus kenangan akan hal itu.



Saat jalan-jalan di Pasar Minggu Malang kemarin, saya menemukan beberapa hal yang mengingatkan saya pada film yang pernah saya tonton. Kaktus-kaktus yang berjejer rapi di salah satu booth Pasar Minggu itu langsung membuat saya teringat akan Mr. Cactus dalam film A Pasta in Love. Kim San adalah pelanggan restoran yang diam-diam mencintai Seo Yoo-Kyung. Selama 3 tahun, dia memberi semangat Seo Yoo-Kyung yang saat itu masih belum menjadi koki dengan memberi foto-foto kaktus pada lemari kerjanya. Tidak tahu siapa yang berbaik hati memberinya foto-foto itu, Seo Yoo-Kyung menyebut pemberinya dengan sebutan Mr. Cactus.

Ranting-ranting pohon berwarna coklat itu mau tak mau mengingatkan saya pada Julie Powell di film Julie and Julia. Julie memutuskan membeli ranting-ranting saat berbelanja untuk tantangan memasaknya, dan menyadari itu bukan ide yang baik karena ranting itu mengganggu orang-orang di jalan dan kereta api.

03 March 2012

From Juliet to Claire

Tak ada kata terlambat untuk cinta sejati.
Letters to Juliet. Amanda Seyfried. Christopher Egan. Vanessa Redgrave
Ragukan bintang adalah api.
Ragukan matahari mengitari.
Ragukan kebenaran itu palsu.
Tapi jangan ragukan cinta.
(Puisi dari Hamlet, William Shakespeare)
Kamu tak bisa mencari selamanya. Di suatu saat, kamu harus berhenti.(Sophie Hall)
Bagian yang paling berkesan bagi saya adalah surat balasan yang ditulis Sophie kepada Claire.
Dear Claire,
“What” and “If” are two words. Bagaimana dan Jika adalah dua kata yang berbeda. Tapi jika digabungkan, maka kata itu punya kekuatan yang bisa menghantui hidupmu. Bagaimana jika? Bagaimana jika? Bagaimana jika? Aku tak tahu bagaimana kisahmu berakhir, tapi jika kau merasa itu cinta sejati, maka tak ada kata terlambat. Jika itu cinta sejati, kenapa itu tak bisa jadi nyata sekarang? Yang kau butuhkan cuma keberanian untuk mengikuti kata hatimu. Aku tak tahu seperti apa cinta yang dirasakan Juliet, cinta yang rela meninggalkan orang yang dicintai, tapi aku percaya jika aku bisa merasakannya, maka aku punya keberanian untuk meraihnya. Dan Claire, jika tidak, kuharap suatu hari kau akan mendapatkannya.
All my love,
Juliet.

02 March 2012

Nguliner Penghilang Suntuk with Bestie

It was a BAD day. Bukan karena terlalu banyak kerjaan. Bukan karena ada hal yang bikin ga enak di kantor. Hanya saja mood saya benar-benar sedang buruk hari itu. Entahlah, padahal saya lagi ga PMS.

Kalau suasana hati sedang down kayak gini, biasanya saya memilih wandering around the city alone. Ya, sendiri. Entah memilih berlama-lama di perpustakaan kota, muter-muter di mal atau toko buku untuk belanja, atau malah ke tempat makan dan pesan makanan paling pedas. Jika sedang malas kemana-mana, saya langsung pulang, nyalakan laptop, nonton film atau hanya dengerin lagu keras-keras sambil internetan.

Alih-alih jalan sendiri, sms berisi ajakan untuk nguliner dengan pilihan makan berat yang sangat pedas/nge-es krim/nge-mie pedas, disambut oke oleh Anggi. Jadilah, kami berdua menikmati bakso kikil Seruni sebagai menu pertama penghilang stress dan suntuk. Lebih tepatnya, hanya saya saja yang suntuk.      
Masterpiece Strawberry Waffle with Strawberry Ice Cream, Summer Float, Strawberry Cooler dan Original Choco Waffle di De Pans
Anggi, the so kind bestie.
Tak cukup seporsi bakso, kuliner kami berlanjut di De Pans. Belajar dari kekecewaan sebelumnya, saya lebih merekomendasikan menu waffle pada Anggi. Sembari ber-waffle ria, obrolan dari hal-yang-menurut-kami-penting-sampai-ga-penting cukup ampuh menghilangkan bad mood day saya. Yang tentunya sudah berganti dengan kekenyangan. hehe..

Saya jadi teringat drama Korea Protect The Boss, saat No Eun Seol, sahabat karibnya, sedih. Myung Ran kebingungan bagaimana cara menghiburnya. Akhirnya dengan innocent dan sedikit putus asa, dia bilang "Ayo makan. Selesai makan, kau akan memiliki lebih banyak energi. Dan suasana hatimu akan lebih baik." 

Ya, makan di tempat yang tepat, ditemani dengan teman yang tepat, mampu menceriakan hari kita, dan menyenangkan naga (meminjam istilah Ika Natassa) dalam perut tentunya.   

01 March 2012

Hello, March!

Time flies so fast. Banyak yang berkata begitu. Rasanya baru kemarin tahun baru 2012. Sekarang sudah memasuki bulan ketiga. Hari pertama setiap bulan selalu merupakan waktu untuk kembali membuat  daftar goals, dreams, yang ingin kita raih. Di awal bulan juga, kita selalu menanyakan dan merenungi apa saja yang sudah kita lakukan sebulan kemarin. Apa saja hal yang masih terlewat dari to do list kita.

Di Maret ini, ada beberapa buku yang sudah menunggu giliran untuk saya baca. Di antaranya A Very Yuppy Wedding (Ika Natassa)--ya saya sedang tergila-gila cinta mati dengan tulisan si Mbak banker ini--, Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari), Morning Brew (Nina Addison), Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali (Helvy Tiana Rosa). Selain itu, akan ada mini project yang sedang saya garap dengan teman-teman, dan saya menaruh harapan besar untuk terwujudnya proyek itu.  

Semoga Maret ini banyak memberi kejutan-kejutan menyenangkan bagi kita. Dan juga memberi kesempatan kita untuk selalu berbuat baik dan membahagiakan orang lain, sekecil apapun usaha itu.