10 November 2011

Arti Rumah dan Keluarga


Rumah adalah tempat kita untuk kembali, dalam segala-galanya.
Kembali menjadi diri kita sendiri, kembali ke keluarga,
serta kembali ke segala dasar hakiki yang telah kita tetapkan masing-masing.
Roy Genggam, dalam Rubrik Rumah Hobi,
Kompas, Minggu, 28 Februari 2010

Teringat saat saya mendapat parents visit day. Hari dimana orang tua nyambangi saya. Yah, sebagai anak rantau alias jauh dari orangtua sesekali saya yang pulang ke rumah atau orangtua yang harus mengunjungi saya. Meskipun jarak dari Malang, tempat saya belajar dan bekerja, dengan Sidoarjo hanya 2 jam. Tapi saya lebih memilih stay di Malang, daripada harus bolak-balik Malang-Sidoarjo.

Sembari menunggu kedatangan ayah ibu, saya sempatkan untuk membaca koran Minggu pagi. Salah satu rubrik di koran Kompas minggu itu yang menarik perhatian saya adalah rubrik Rumah Hobi. Kalimat pembuka pada tulisan saya ini adalah kutipan dari pandangan Roy Genggam tentang rumah.

Menarik sekali pandangan Roy tentang arti rumah. Tulisan itu membuat saya teringat rumah dan pastinya orangtua saya. Dulu semasa menjadi mahasiswa, saya jarang sekali pulang ke rumah. Disamping memang jatah pulang di asrama tempat saya tinggal hanya sebulan sekali, karena saya juga punya kegiatan-kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Saat liburan tiba pun, saya lebih memilih tetap di Malang daripada pulang ke rumah.

Anehnya, saat ini setelah menyelesaikan study dan bekerja di Malang, saya selalu menyempatkan diri untuk pulang ke rumah. Walaupun hanya waktu weekend dan Senin pagi harus rela berangkat setelah shubuh agar tidak terlambat ke kantor. Maklumlah, waktu libur saya hanya hari Ahad dan pas tanggal merah.

Pulang ke rumah dan bertemu dengan keluarga selalu menjadi suntikan semangat bagi saya untuk menjalani hari-hari penuh dengan kesibukan di sini. Pulang ke rumah adalah waktu bagi saya untuk membaktikan diri pada orangtua. Pulang ke rumah berarti mendengarkan nasihat-nasihat ayah ibu tentang kehidupan, mengingatkan kembali tujuan saya di sini. Mendengarkan cerita ibu, menceritakan segala hal yang terjadi ketika saya jauh dari ibu, mendengarkan pitutur ibu yang selalu sama sampai saya hafal. Adalah hal-hal yang membuat saya selalu rindu pulang.

Namun, jika saya tidak bisa pulang ke rumah, orangtua saya dengan senang hati datang ke Malang. Artinya mereka membawa segala cinta dan kasih kepada saya. Meskipun tidak merasakan hawa rumah, cukuplah ayah ibu yang ada.

Yah, pulang ke rumah adalah hal yang membuat saya menjadi 'anak' dan menjadi diri saya sendiri. Meskipun harus mbelan-mbelani hanya dua hari di rumah, tapi membuat saya senang dan bahagia. Seperti status yang pernah saya buat di facebook "ingin memeluk ibu; to recharge mind and soul".

1 comment:

  1. rumah adalah sumber inspirasiku untuk memulai kehidupan sehari-hari dan masa depanku

    ReplyDelete

Thank you for stopping by and reading my blog. I love hearing your comments. Just leave your footprint(s) here.